Kemiskinan merupakan salah satu hal yang diwajibkan bagi setiap muslim untuk berlindung darinya. Dalam beberapa riwayat hadis disebutkan bahwa Rasul selalu berdoa kepada Allah SWT untuk meminta kecukupan agar terhindar dari kemiskinan. Salah satunya dalam hadis riwayat Abu Daud nomer 1543 yang bermakna, “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari fitnah neraka dan azab neraka, serta dari keburukan kekayaan dan kefakiran (kemiskinan).”
Beberapa ulama menjelaskan bahwasannya kemiskinan mengandung beberapa keburukan seperti sifat iri dan dengki terhadap rezeki yang didapatkan oleh orang orang lain. Tak hanya itu, biasanya kemiskinan juga menggiring seseorang untuk melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT seperti merendahkan diri di hadapan manusia dengan cara mengemis atau meminta-minta. Oleh karenanya, Rasul memerintahkan setiap muslim untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup mereka. Tak hanya itu, Rasul juga mengajarkan beberapa amalan yang dapat membantu seseorang keluar dari masalah kemiskinan. Salah satunya ialah sebuah doa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik yang bermakna, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil (pelit), dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.”
Banyak doa yang telah diajarkan oleh Rasul berkenaan dengan masalah kemiskinan. Dalam doa tersebut biasanya beliau menyandingkan bahaya kemiskinan dengan bahaya siksa kubur dan siksa neraka. Hal tersebut menyiratkan bahwasannya kemiskinan merupakan satu hal yang berbahaya bagi kehidupan seorang muslim. Selain berdoa, bersedekah merupakan amalan yang dapat menjauhkan seseorang dari kefakiran. Bahkan, Allah SWT mengancam akan menahan rezeki bagi orang-orang yang enggan mengeluarkan hartanya untuk bersedekah. Hal tersebut diketahui dari sabda Rasul hadis riwayat Bukhari nomer 1433 yang bermakna, “Infakkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rezeki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”
Bersedekah bagi seorang muslim merupakan salah satu cara untuk membuka jalan rezekinya. Rasul dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim menyatakakan bahwasannya harta seseorang yang disedekahkan di dalam kebaikan tidak akan pernah berkurang kecuali semakin bertambah dan bertambah. Allah SWT di dalam Alquran menegaskan balasan bagi para pelaku sedekah pada surat Saba ayat 38 yang bermakna, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
Sedekah tidak selalu berupa harta benda. Membantu kesulitan orang lain dengan tenaga juga termasuk dalam kategori sedekah. Rasul dalam sebuah hadis riwayat Bukhari pernah bersabda yang bermakna, “Membantu orang lain pada kendaraannya untuk membawanya atau mengangkut barangnya adalah sedekah.” Tak hanya itu, berdakwah mengajak orang lain melakukan sebuah kebaikan dan mencegah mereka melakukan kburukan juga termasuk dalam sedekah. Dalam sebuah hadis riwayat Imam At-Tirmidzi Rasul bersabda, “Amar makruf dan nahi munkarmu adalah sedekah”. Bahkan, berzikir mengingat Allah SWT dan melangkahkan kaki menuju ke masjid dalam rangka salat berjamaah juga termasuk perbuatan yang bernilai sedekah.
Selain berdoa dan bersedekah, jalan rezeki seorang muslim dapat terbuka melalui bacaan istighfar atau memohon ampunan kepada Allah SWT. Dalam surat Nuh ayat ke 10-12 dijelaskan bahwa beristighfar merupakan jalan ampuh untuk mengatasi berbagai masalah duniawi. Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” Dalam Kitab Taisir Al-Karimir Rahman dijelaskan bahwa memohon ampunan kepada Allah SWT dan meninggalkan perbuatan maksiat seperti yang dijelaskan oleh ayat tersebut dapat mengundang datangnya keberkahan hidup dan dapat menghilangkan setiap musibah. Nasihat untuk memperbanyak membaca istighfar juga pernah disampaikan oleh Hasan Al-Bashri bagi seseorang yang mengadukan kesulitan hidup dikarenakan himpitan ekonomi dan tak kunjung memiliki keturunan. Hal tersebut beliau lakukan berlandaskan pada keimanan beliau terhadap janji Allah SWT pada surat Nuh tersebut. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya memperbanyak membaca istighfar agar selalu berada dalam naungan rahmat Allah SWT dan terhindar dari berbagai permasalah hidup di dunia.
Tinggalkan Balasan